hari ini aku belajar tentang arti dari kejujuran
sebuah hal kecil yang sangat sulit dilakukan
ketika kejujuran tampak menyeramkan
terlihat menakutkan bila diungkapkan
jika kau tak jujur terhadap perasaanmu
mana mungkin orang lain akan tahu
apa yang sedang kamu rasakan
jika kau tak jujur tentang apa yang terjadi
mana mungkin orang lain akan mengerti
tentang keadaanmu yang sebenarnya
sangat sulit menemukan kejujuran di era modern ini
coba saja bayangkan..
ketika tiba tiba ada seorang murid datang menghadap gurunya
lalu ia berkata "saya curang dalam ujian"
siapa yang tahu ketika dia tak mengatakan hal itu
kenapa ia tak diam dan membiarkan semua terjadi begitu saja
mengapa lebih memilih mengatakan kejujuran yang akan membawa dirinya pada kehinaan
mungkin saja gurunya seketika marah dan ngomel ngomel didepan mukanya
bahkan orang tuanya langsung dipanggil untuk menghadap
itu semua adalah resiko dari kejujuran
menyakitkan memang...
pantas saja banya orang yang tak ingin jujur
diam saja enaaak.. gak ada yang tahu dan gak dihukum
tapi jika aku jadi gurunya..
anak itu akan aku pastikan lulus dalam semua mapel yang kuajar
karena jujur adalah bentuk karakter yang hebat dalam proses belajar
coba saja bayangkan jika para pejabat memiliki karakter itu
tiap hari pasti ada sajaaa yang datang ke KPK dengan suka rela
jadi tugas KPK lebih ringan dan Abraham Samad bisa duduk sambil ongkang ongkang
gak perlu sibuk sibuk teriak dan nyari kesana kemari siapa yang korupsi
akhir akhir ini aku mulai sadar ternyata jujur itu adalah biji
sehingga menuainya butuh proses yang lama
jika kita tak sabar maka kita akan memilih jalan pintas untuk berdusta
dan saat benih itu sudah tumbuh besar dan berbuah
kita bisa menuainya kaanpun kita mau
kebalikannya dengan dusta
dusta ibarat buah dipasar yang bisa langsung dirasakan haslnya
jadi tak ada proses dan buahnya pun langsung habis dimakan
tak mampu dipetik kapanpun kita suka
karena menurut saya "tanamlah benih kejujuran dengan kesabaran dalam menmbuhkannya agar kelak bisa dituai hasilnya kapanpun kita mau, dan hilangkan bibit dusta karena dusta hanya akan membawamu pada kedustaan kedusataan yang lain sehingga kau tak pernah tahu manisnya kejujuran"